30 Oktober 2007

Dikes Bonbol = Kawasan Tanpa Asap Rokok

Dalam suatu kesempatan apel pagi di lingkungan Dinas Kesehatan Bone Bolango beberapa waktu yang lalu, dr. Rusli. A Katili, MARS selaku Kadinkes Bone Bolango pernah menyampaikan istilah "Ahli Hisap" bagi para perokok, istilah yang saat itu di sambut dengan senyum kecut oleh sebagian peserta apel yang umumnya adalah perokok berat.

Saat itu mungkin saya adalah orang ingin bertepuk tangan paling keras menyambut genderang perang yang di tabuh Kadinkes untuk memerangi perokok dilingkungan Dinas Kesehatan Bonbol, betapa tidak, selama ini semenjak menjadi bagian dari Dikes, saya betul-betul prihatin dengan hoby merokok di lingkungan Dikes, hampir semua pegawai disini adalah tenaga kesehatan sehingga sangat tidak masuk akal bila tidak tahu kerugian dan bahayanya merokok tapi ternyata semua melakukannya dengan ringan dan santai seolah merokok itu adalah kebutuhan dasar selayaknya makan dan minum yang tidak merugikan orang lain.

Ternyata kehadiran dr. Rusli sebagai Kadinkes benar benar membawa udara segar dalam arti yang sebenar-benarnya di lingkungan Dinas Kesehatan, untuk itu terimakasih Dok , juga terima kasih kepada Bapak/Ibu/Kakak/adik dan teman sejawat para Ahli Hisap yang berangsur-angsur telah mau berbagi udara segar dan tidak lagi egois (walau mungkin masih banyak yang merasa terpaksa dengan kebijakan dilarang merokok ini)..sehingga kami yang tidak perokok juga bisa bernapas bebas.
Tapi ternyata asbak sudah disingkirkan sejak dihalalkan asbak oleh Kadis untuk melempar perokok yg merokok dalam ruangan kerja, apa sekarang kita boleh gunakan sepatu tuk melempar perokok yg merokok diruang kerja yg semuanya sudah ber AC ???? Wah bisa-bisa ada perang sepatu…..

Saya rasa sangat patut untuk menjadikan kawasan Dinas Kesehatan Bone Bolango sebagai Kawasan tanpa asap rokok, dan itu tentu butuh peran serta kita semua karena kalo bukan kita, siapa lagi ?? dan kalo bukan sekarang, kapan lagi

Pelayan

"Wapres akan datang tgl 17 okt, diminta kesediaannya untuk menjadi anggota tim food security, di tunggu kabarnya segera" demikian isi teks sms dari seorang kawan di Dikes Provinsi. Tanpa pikir panjang, saya langsung merespon sms itu, "ok, bersedia", padahal saat itu adalah hari libur sebagai bagian dari cuti bersama dalam rangka Idul Fitri 1428 H.
Menjadi anggota tim food security memang bukan yang pertama kalinya bagi saya, dalam setiap kunjungan tamu-tamu V VIP biasanya tim food security itu dibentuk oleh Dikes Provinsi dengan memintakan partisipasi dari semua personil yg rela meluangkan waktunya untuk membantu dan ini adalah kegiatan suka rela artinya dilakukan dengan rasa suka dan rela mengorbankan waktu juga sering harus merogoh kocek sendiri sekedar untuk transport ke tempat tugas.
Bagi saya ada kebanggaan dan kepuasaan tersendiri bisa menjadi pelayan, melayani para tamu V VIP, berada di Ring 1 (pinjam istilahnya Paspampres), bertemu muka langsung dengan Presiden, Wapres atau siapa saja yang selama ini cuma bisa dilihat di TV/koran, bila beruntung bisa salaman dan foto bareng., disini kenikmatan dan kepuasaannya, juga bisa membantu mengamankan apa-apa yang akan dikonsumsi oleh tamu negara yang berkunjung di daerah ini. Bayangkan saja bila tamu negara sampai sakit perut karna kita lalai memeriksa penganan yang disajikan, wah pasti akan fatal akibatnya
PNS adalah pelayan...tentu melayani sesuai dengan kapasitas dan profesinya, itu motto saya

12 Oktober 2007

Selamat Hari Raya Idul Fitri




Lihat Kartu Ucapan Lainnya
(KapanLagi.com)

09 Oktober 2007

Sudahkan Anda Tahu ? (Interaksi Obat bag 1)

Beberapa waktu yang lalu, saya diminta menjadi salah seorang narasumber pada suatu acara bertajuk “pelatihan penggunaan obat rasional bagi dokter dan perawat se Bone Bolango” terus terang saya sampai tidak bisa tidur semalaman..merancang materi apa yang patut disampaikan mengingat judul acaranya saja “pelatihan” ..apa cukup ilmu saya untuk “melatih” dokter dan perawat yang tiap hari kerjanya melayani pasien di puskesmas, sementara saya cuma kebanyakan duduk dibelakang meja . menghitung sisa stok obat di Instalasi farmasi yang saya kelola, menyusun rencana pengadaan..dan segala macam tetek bengek di instalasi farmasi.

Akhirnya waktu yg dijadwalkan tiba, diluar dugaan,. materi yg saya sampaikan disambut baik oleh audiens.. malah begitu banyak yang antusias bertanya.. dan Alhamdulillah pertanyaannya juga tidak aneh-aneh…benar-benar membumi, yg berhubungan dengan keseharian pelayanan di puskesmas, sampai akhirnya acara berlangsung dengan suasana yang begitu nyaman, kami saling bertukar info dan pengalaman.

Kejadian tersebut melatar belakangi tulisan saya ini.. sebagai profesi saya terpanggil untuk berbagi dan sebagai narasumber pada acara itu saya punya janji pada seluruh peserta untuk menyebarluaskan informasi yang saya miliki demi menunjang tercapainya penggunan obat yang rasional

Interaksi Obat.

Menjadi tanggung jawab kita bersama , baik dokter, perawat maupun tenaga farmasi untuk memberikan informasi kepada pasien hal-hal yang berkaitan dengan khasiat , efek samping maupun interaksi dari obat yg di konsumsi pasien. Khasiat dan efek samping biasanya selalu kita informasikan tapi untuk interaksi obat, hal ini jarang kita bagi ke pasien, padahal kemungkinan terjadinya interaksi obat ini cukup besar terutama pada pasien yang mengkonsumsi lebih dari 5 macam obat pada saat yang bersamaan.

Interaksi obat dapat menyebabkan 2 hal penting:

1. Mengurangi atau bahkan menghilangkan khasiat suatu obat, misalnya pada penggunaan Norit, yang sering dipakai untuk mengurangi kembung dan diare. Norit bersifat menyerap racun dan zat-zat lainnya di lambung, namun norit menyerap zat-zat dilambung hampir tanpa pilih bulu, sehingga obat-obat yang diminum dalam waktu bersamaan atau dengan rentang 3 – 5 jam sekitar waktu makan norit juga akan ikut diserap oleh norit, akibatnya penyerapan obat oleh tubuh justru berkurang sehingga efek yang diharapkan akan berkurang atau bahkan mungkin tidak akan tercapai

Penurunan atau penyerapan obat oleh tubuh juga dapat terjadi jika kita mengkonsumsi suatu obat tertentu bersamaan dengan obat, makanan atau suplemen makanan yang banyak mengandung kalsium, magnesium, aluminium atau zat besi. Mineral-mineral itu banyak terdapat pada suplemen vitamin, susu juga dalam obat maag (antasida), mineral-mineral ini dapat bereaksi dengan beberapa obat tertentu misalnya antibiotika tetrasiklin, ciprofloxacin, levofloxacin, ofloxacin dan trovafloxacin membentuk senyawa khelat yang sukar di absorbsi atau diserap oleh tubuh Jika ini terjadi, maka tujuan pengobatan dengan antibiotika untuk membunuh kuman penyakit dalam tubuh akan terganggu dan mungkin tidak akan tercapai. Bila kita tidak menyadari adanya interaksi ini bukan tidak mungkin kita akan langsung memutuskan untuk mengganti antibiotika yang dipakai dengan antibiotika generasi terbaru dengan alasan antibiotika sebelumnya sudah resisten

2. Menyebabkan gangguan atau masalah kesehatan yang serius karena meningkatnya efek samping dari suatu obat misalnya antibiotika rifampisin dapat mengurangi efektifitas dari berbagai pil kontraseptif, sehingga ibu-ibu yang menggunakan pil KB sebaiknya berhati-hati ketika mengkonsumsi antibiotika, ada kemungkinan pil kontrasepsinya tidak bekerja sehingga program KB nya bisa gagal. Contoh yang lain adalah antihistamin atau antialergi yang sering diberikan dalam obat flu atau obat batuk, kombinasi antihistamin dengan obat-obat penenang atau obat yang bekerja menekan sistem syaraf pusat seperti luminal dan diazepam harus dihindari, sebab kombinasi ini dapat mengadakan potensiasi, sehingga dapat terjadi efek penekanan sistem syaraf pusat secara berlebihan.

Parasetamol diketahui punya efek samping hepatotoksik, efek samping ini akan semakin besar bila parasetamol diberikan bersama-sama dengan fenobarbital atau pada alkoholik berat

05 Oktober 2007

Five Simple Rules to be Happy

1. Free your heart from hated.
Bebaskan dirimu dari kebencian

2. Free your mind from worries.
Bebaskan pikiranmu dari kesusahan.

3. Live simply.
Hiduplah secara sederhana.

4. Give more.
Berilah lebih.

5. Expect less.
Kurangilah harapan.

No one can go back and make a brand new start.

Anyone can start from now and make a brand new ending

God didn't promise days without pain,
laughter without sorrow,
sun without rain,
but He did promise strength for the day,
comfort for the tears,
and light for the way.


(Sumber : Unknown)

Hidup adalah Kesempatan

Hidup adalah kesempatan, gunakan itu.
Hidup adalah keindahan, kagumi itu.
Hidup adalah mimpi, wujudkan itu.
Hidup adalah tantangan, hadapi itu.
Hidup adalah kewajiban, penuhi itu.
Hidup adalah pertandingan, jalani itu.
Hidup adalah mahal, jaga itu.
Hidup adalah kekayaan, simpan itu.
Hidup adalah kasih, nikmati itu.
Hidup adalah janji, genapi itu.
Hidup adalah kesusahan, atasi itu.
Hidup adalah nyanyian, nyanyikan itu.
Hidup adalah perjuangan, terima itu.
Hidup adalah tragedi, hadapi itu.
Hidup adalah petualangan, lewati itu.
Hidup adalah keberuntungan, laksanakan itu.
Hidup adalah terlalu berharga, jangan rusakkan itu.
Hidup adalah hidup, berjuanglah untuk itu.

(Sumber : Unknown)

(Mengenang seorang kawan yg telah lebih dulu menghadapNya, selamat jalan Herdi...)



04 Oktober 2007

Kita Dikelilingi Kepalsuan

Kita sudah banyak mendapat informasi dari berbagai berita yang dilansir berbagai media cetak dan elektronik diminggu-minggu terakhir ini, mulai dari Pengumuman Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) tentang ditemukannya sejumlah obat palsu, jamu palsu, produk pangan impor yang mengandung formalin, kosmetik yang mengandung bahan berbahaya, daging impor yang tidak layak konsumsi sampai dengan hasil investigasi sebuah stasiun tv swasta tentang pemalsuan produk pangan berupa minuman ringan yg sering kita konsumsi sehari-hari dan pemalsuan bahan pembasmi nyamuk/insektisida dari suatu merek terkemuka.

Semua berita ini bisa membuat kita ketakutan.., panik .. juga bingung, betapa tidak.., begitu banyak produk yang tidak layak edar dan tidak layak konsumsi mengelilingi kita. Kita jadi takut, jangan-jangan suatu produk yang biasa kita konsumsi merupakan produk palsu yang dilarang beredar

Kita jadi panik, karena tidak bisa membedakan mana produk yang asli dan aman di konsumsi dan mana yg palsu/tidak layak dikonsumsi Kita jadi bingung, bukankah ada begitu banyak instrument aturan yang mengatur hingga suatu produk bias beredar di pasaran. Tapi toh, knapa masih begitu banyak produk tidak memenuhi syarat yang kita jumpai, dan biasanya saat Badan POM menemukan adanya produk yag tidak memenuhi syarat, produsennya dengan mudah berkelit bahwa produk mereka telah dipalsukan oleh saingannya.

Daripada kita cuma takut, panik dan bingung, mari kita coba hadapi segala kepalsuan di sekitar kita dengan beberapa tips sederhana ini:

Pertama…Back to nature, kembali ke hal-hal yg alamiah, begitu banyak bahan alam yg berguna bagi kehidupan kita telah bergeser /terlupakan kegunaanya
dengan alasan kuno dan tidak praktis

Kedua, waspada dan teliti, bila memang kita akan mengkonsumsi suatu produk, entah itu obat, kosmetik, makanan minuman atau apa saja, luangkan waktu untuk memeriksa dengan teliti, apakah kita menjumpai hal-hal yang mencurigakan dalam kemasan maupun isinya

Ketiga, gunakan instink… seringkali produk yg asli dan palsu sangat sulit untuk dibedakan, tapi tentu itu jangan membuat kita jadi serba ketakutan sampai-sampai tidak tahu lagi harus memilih produk yang tepat, bila memang telah timbul keraguan.. sebaiknya kita cek dan ricek

Keempat, bila semua upaya telah kita lakukan, terakhir yag dapat kita lakukan adalah banyak berdoa, semoga Allah melindungi kita dan seluruh keluarga dari segala “kepalsuan” yang beredar disekitar kita, amien

Namaku "Vyani" (bag 2)

Selesai acara malam itu sudah menjelang jam 12 malam waktu Jogja. Dengan terkantuk-kantuk saya masih menyempatkan diri mandi dan langsung tidur nyenyak. Keesokan harinya sebelum acara dimulai, saya dan kawan menyempatkan diri menikmati makan pagi yang sudah disiapkan panitia sambil menonton berita dari suatu stasiun tv swasta. Beritanya sangat membuat saya kehilangan selera makan..., ternyata pagi itu sekitar jam 6 waktu setempat telah terjadi kecelakaan pesawat Garuda di bandara Adi Sucipto...ya Allah.. rasanya saya begitu ketakutan, tapi saya kuatkan diri mengikuti berita yang disiarkan oleh hampir semua stasiun tv langsung dari tempat kejadiaan. Kami semua peserta yang kebetulan lagi sama-sama makan pagi terhenyak dengan berita itu.. memang ini seperti sudah bukan berita baru sangking seringnya kecelakaan pesawat di tanah air tercinta ini. Tapi masalahnya besok kami harus pulang, apa bandara sudah akan dibuka untuk melayani penumpang ke dan dari jogja.
Diantara seluruh peserta yang akan meninggalkan Jogja besoknya, mungkin saya yang paling cemas, tapi semenjak berangkat saya sudah mencoba pasrah.. semoga Allah melindungi. Siang harinya teman saya menyempatkan menelpon untuk memastikan apakah besok bisa berangkat dari Adi Sucipto, ternyata bandara sudah dibuka lagi, karena kecelakaan itu terjadi di luar landasan pacu.
Keesokan paginya sehabis menunaikan sholat subuh, kami beranjak meninggalkan hotel menuju bandara. Walau masih sedikit berkabut karena hujan barusan mengguyur Jogja, dari kejauhan masih terlihat bangkai pesawat garuda yang naas itu. Dalam hati saya tak putus-putusnya berdoa semoga Allah mengantarkan saya kembali ke pelukan hangat keluarga saya di Gorontalo walau saat ini saya bernama "syane"
Ternyata Allah memang masih mempertemukan saya kembali dengan anak, suami dan rekan kerja saya. Hingga saat ini saya masih diberi kesempatan dan kesehatan menjalani hidup, tapi semenjak kejadian itu saya jadi jera melakukan perjalanan dengan nama selain nama saya "vyani"

Namaku "Vyani" (bag 1)

Ada berbagai ungkapan tentang nama, ada yg bilang "Apalah artinya sebuah nama", ada juga yang bilang " Nama itu adalah doa". Saya tidak ingin memperdebatkan berbagai ungkapan itu, tapi saya punya suatu pengalaman yang mendebarkan (menurut saya tentunya) berkaitan dengan nama saya.
Di awal Maret 2007 saya mendapat undangan untuk menghadiri Rakontek Ditjen Bina Kefarmasian dan Alkes di Jogja. Kebetulan dari Dikes Provinsi ada teman yg akan ikut acara yang sama. Setelah saling telpon-telponan, kami sepakat untuk memesan tiket bersama dan karena teman yg di Dikes Provinsi ini sering keluar daerah, saya percayakan beliau yang memesan tiketnya.
Sehari sebelum berangkat, kami sama-sama ke travel untuk membayar sekaligus mengambil tiket yang sudah dipesan. Saya kaget setengah mati karena ternyata nama yang tertera di tiket saya "syane" bukan "vyani". Oh mungkin petugasnya salah memberikan tiketnya, pikir saya. Saya sodorkan kembali lembaran tiket itu sambil menjelaskan kesalahan nama tsb. Petugasnya malah bengong dan langsung memeriksa buku yang biasa dipakai mencatat order yang masuk, ternyata memang benar tiket itu adalah milik saya. Saya ngotot tidak mau membayar tiket yang salah nama ini, tapi petuganya juga ngotot tiket ini dipesan dengan nama Syane. Ternyata setelah bicara dengan kawan saya, beliau memesan tiket itu via telpon, dan memang selama ini beliau sering salah mengeja nama saya. Mungkin juga rancu dengan nama seorang kawan di Dikes Kota Gorontalo, Syane. Kawan saya dengan entengnya bilang, "yah sudah diambil saja, semoga gak ada masalah.." Iya klo tidak ada masalah... Saat itu begitu banyak kecelakaan pesawat dan alat transportasi lain. Saya ngeri membayangkan apa jadinya bila ternyata saya kecelakaan dengan menggunakan nama syane. Mungkin nanti pihak keluarga tidak akan menemukan nama saya di daftar manifest pesawat bila sesuatu yang buruk terjadi. Oh Tuhan gimana ini...dan parahnya itu tiket untuk pergi dan pulang sekaligus.
Akhirnya dengan seperempat hati saya bayar juga tiket itu, sambil berdoa semoga Tuhan melindungi perjalanan saya walau saya bernama syane kali ini...
Esoknya kami berangkat dan Alhamdulillah kami bisa tiba di Jogja dalam kondisi hujan deras walau bandara Adi Sucipto sempat ditutup beberapa jam karna cuaca buruk. Tiba di hotel tanpa ganti pakaian langsung ke ruang pertemuan karena acaranya sudah dimulai semenjak sore hari. Gak enak sama panitianya karena saat transit di Jakarta saja sudah ditanya posisinya dimana.

(bersambung...)