04 Oktober 2007

Namaku "Vyani" (bag 1)

Ada berbagai ungkapan tentang nama, ada yg bilang "Apalah artinya sebuah nama", ada juga yang bilang " Nama itu adalah doa". Saya tidak ingin memperdebatkan berbagai ungkapan itu, tapi saya punya suatu pengalaman yang mendebarkan (menurut saya tentunya) berkaitan dengan nama saya.
Di awal Maret 2007 saya mendapat undangan untuk menghadiri Rakontek Ditjen Bina Kefarmasian dan Alkes di Jogja. Kebetulan dari Dikes Provinsi ada teman yg akan ikut acara yang sama. Setelah saling telpon-telponan, kami sepakat untuk memesan tiket bersama dan karena teman yg di Dikes Provinsi ini sering keluar daerah, saya percayakan beliau yang memesan tiketnya.
Sehari sebelum berangkat, kami sama-sama ke travel untuk membayar sekaligus mengambil tiket yang sudah dipesan. Saya kaget setengah mati karena ternyata nama yang tertera di tiket saya "syane" bukan "vyani". Oh mungkin petugasnya salah memberikan tiketnya, pikir saya. Saya sodorkan kembali lembaran tiket itu sambil menjelaskan kesalahan nama tsb. Petugasnya malah bengong dan langsung memeriksa buku yang biasa dipakai mencatat order yang masuk, ternyata memang benar tiket itu adalah milik saya. Saya ngotot tidak mau membayar tiket yang salah nama ini, tapi petuganya juga ngotot tiket ini dipesan dengan nama Syane. Ternyata setelah bicara dengan kawan saya, beliau memesan tiket itu via telpon, dan memang selama ini beliau sering salah mengeja nama saya. Mungkin juga rancu dengan nama seorang kawan di Dikes Kota Gorontalo, Syane. Kawan saya dengan entengnya bilang, "yah sudah diambil saja, semoga gak ada masalah.." Iya klo tidak ada masalah... Saat itu begitu banyak kecelakaan pesawat dan alat transportasi lain. Saya ngeri membayangkan apa jadinya bila ternyata saya kecelakaan dengan menggunakan nama syane. Mungkin nanti pihak keluarga tidak akan menemukan nama saya di daftar manifest pesawat bila sesuatu yang buruk terjadi. Oh Tuhan gimana ini...dan parahnya itu tiket untuk pergi dan pulang sekaligus.
Akhirnya dengan seperempat hati saya bayar juga tiket itu, sambil berdoa semoga Tuhan melindungi perjalanan saya walau saya bernama syane kali ini...
Esoknya kami berangkat dan Alhamdulillah kami bisa tiba di Jogja dalam kondisi hujan deras walau bandara Adi Sucipto sempat ditutup beberapa jam karna cuaca buruk. Tiba di hotel tanpa ganti pakaian langsung ke ruang pertemuan karena acaranya sudah dimulai semenjak sore hari. Gak enak sama panitianya karena saat transit di Jakarta saja sudah ditanya posisinya dimana.

(bersambung...)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar